Buku "Mission for City" tersebut
Mengenalkan berbagai bentuk pelayanan dan rumusan dan strategi penginjilan di perkotaan, seperti, pelayanan media elektronika, pelayanan internet, pelayanan literatut, pelayanan teologi agama-agama, pelayanan gereja, pelayanan yayasan misi, pelayanan kaum kumuh, pelayanan mahasiswa, pelayanan cell, pelayanan anak, pelayanan remaja-pemuda, pelayanan waria-homo dan lesbi, pelayanan kaum wanita pria, dan pelyanan komunikasi.
Buku ini mengubah pemikiran: "Injil hanya di sebarkan dan berpengaruh di pedesaan dan suku-suku terasing, sedangkan perkotaan tidaak perlu. "justru buku ini memperlihatkan betapa pentingnya transformasi injil hidup di tengah perkotaan.
John Dawson pernah berkata "Kota adalah otak dan hati suatu bangsa. Bangsa merupakan jumlah dari kota-kotanya. jika kita memandang serius pemuridan bangsa-bangsa, maka kita harus memahami realitas kehidupan mereka. itu berarti bahwa Injil harus memberi warna baru pada kehidupan rohani filsafat, dan jasmani di dalam kota-kota suatu bangsa, mari kita kibarkan panji-panji Kristus di tempat-tempat kotor dan yang paling gelap. mari kita hadapi raksasa-raksa kota yang menghantui pikiran.
Floyd McClung mengatakan: "daerah perkotaan sebagai puncak gunung perubahan masyarakat, tempat ideologi dan mode pakaian datang dan pergi silih-berganti di tengah kancah peragian khalayak ramai." ***